Pages

Saturday, September 29, 2018

Tata Cara Shalat Tahiyatul Masjid

Apa dan bagaimana tata cara shalat tahiyatul masjid, pada prinsipnya shalat tahiyatul masjid dilaksanakan sebagaimana shalat wajib. hanya aspek-aspek tertentu saja perbedaanya. Karena itu tidaklah sulit melaksanakan shalat tahiyatul masjid jika memang dilandasi niat yang kuat, sangat mudah dan sesuai dengan apa yang biasanya kita lakukan di shalat lainnya. Berikut adalah tata cara pelaksanaan shalat tahiyatul masjid.



  1. Hukum Shalat

Telah sebagaimana dijelaskan diatas, shalat tahiyatul masjid bersifat sunnah bukan wajib. Akan tetapi sunnah ini adalah sunnah muakad atau sunnah yang sangat dianjurkan. Selain dapat untuk menambah pahala, shalat sunnah tahiyatul masjid juga dapat menjadikan kita lebih menghargai rumah Allah dan masjid sebagai tempat suci untuk beribadah.

Tetapi yang perlu kita ketahui adalah walaupun ibadah sunnah, akan tetapi shalat memiliki keutamaan. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadist, “Shalat itu sebaik-baik perbuatan, baik sedikit maupun banyak.” (HR Ibnu Majah)

  1. Waktu Pelaksanaan

Kapan pelaksanaanya? pelaksanaan shalat tahiyatul masjid bisa dilakukan kapan saja selagi kita memasuki masjid. Sebelum duduk atau melakukan shalat lainnya, maka shalat tahiyatul masjid bisa dilakukan. Ibaratnya seperti pertama masuk masjid, maka hal pertama setelah berwudhu yang bisa dilakukan adalah shalat tahiyatul masjid.

  1. Jumlah Rakaat

Shalat tahiyatul masjid disyariatkan hanya 2 rakaat saja. Selebihnya tidak dijelaskan lagi dalam hadist, dan bisa melaksanakan shalat lainnya di shalat wajib atau sunnah selain tahiyatul masjid.

Tentu saja shalat-shalat sunnah lainnya bisa kita laksankaan seperti shalat rawatib, dan sebagainya. Untuk diingat bahwa pahala dari shalat sangatlah tinggi, sebagaimana disampaikan oleh hadist Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha yang merupakan istri Raslullah, “Seorang hamba yang muslim melakukan shalat sunnah yang bukan wajib, karena Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari, Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.” (Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata, “Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut.”

Baca juga adab masuk masjid

  1. Berwudhu

Sebagaimana perintah Allah lainnya mengenai shalat, tentu saja sebelum melaksanakan shalat adalah berwudhu. Walaupun shalat tahiyatul masjid itu adalah sunnah, tetapi wajib bagi kita untuk berwudhu. Maka dari itu adalah syarat sah shalat yang harus diikuti. Jika tidak berwudhu maka hilang syarat sah tersebut dan menjadi sia-sia shalat sunnahnya.

Sebagaimana hadist yang disampaikan dari Ibnu Umar RA, “Tidak ada shalat kecuali dengan thoharoh. Tidak ada sedekah dari hasil pengkhianatan.”

  1. Niat

“Sesungguhnya amalan-amalan seseorang tergantung niatnya, dan seseorang  akan mendapatkan balasan sesuai niatnya” (HR Muslim dan Bukhari)

Dalam hadist di atas telah ditunjukkan bahwa segala sesuatu bergantung kepada niatnya. Niat yang baik dan kuat tentu akan menghasilkan ibadah yang baik dan juga sempurna. Untuk itu, niat memang menentukan arah dan tujuan ibadah kita.

Untuk niat, terdapat beberapa ulama yang mengatakan bahwa tidak perlu diucapkan atau dilafadzkan tetapi didalam hati saja. Untuk itu, bisa juga dalam bahasa Indonesia, tidak harus menggunakan bahasa arab. Akan tetapi, ada juga yang mewajibkan bahasa arab sebagaimana Rasulullah. Untuk itu yang paling penting adalah bukan pada bacaan atau tidaknya, tapi kemantapan hati kita untuk beribadah atau tidak. Karena jika hati tidak mantap, tidak lurus, dan kurang ikhlas, tentu menunjukkan niat yang lemah.

Dalam bahasa Indonesia dapat dibaca “Aku sholat sunnah Tahiyatul Masjid dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

  1. Pelaksanaan Shalat

Pelaksanaan tahiyatul masjid tidak jauh berbeda dengan sholat fardhu. Pelaksanaan shalat tahiyatul masjid dilaksanakan sebagaimana shalat-shalat wajib lainnya. Dimulai dari bacaan, tata cara hingga proses pelaksanaanya tidak berbeda. Diantaranya adalah :

  • Melakukan Takbiratul Ihram
  • Membaca surat Al Fatihah sebaagai pembuka tau pengawal
  • Membaca Surat-surat pendek lainnya, yang dipilih sesuai dengan kita
  • Melakukan Ruku
  • Melakukan I’tidak
  • Melakukan Sujud
  • Melakukan Duduk Diantara dua sujud
  • Melakukan Sujud Kedua
  • Dan Masuk rakaat Kedua

Untuk Rakaat kedua hal yang dilakukan juga serupa yang berbeda setelah sujud kedua maka duduk tasyahud akhir dan memberikan salam.

Walaupun shalat tahiyatul masjid bersifat sunnah, akan tetapi shalat tahiyatul masjid juga wajib dilaksanakan dengan khusyuk, tumaninah, dan sesuai dengan syariat. Bukan saja hanya asal-asalan atau sekedar melaksanakan. Dengan niat  ikhlas dan tujuan yang lurus akan membuat shalat kita menjadi sempurna dan lebih bernilai dihadapan Allah SWT. Dan Allah tidak menilai hanya dari sekedar 1 kali pelaksanaan namun juga kekonsistenan kita.

Baca juga tata cara adzan


Amal ibadah yang istiqomah atau konsisten tentu lebih disenangi Allah daripada melaksanakan sekali saja namun jarang atau tidak pernah lagi dilakukan setelah itu.

Semoga dengan melakukan dan melaksanakan shalat tahiyatul masjid, kita dapat menjadi orang-orang beriman sebagaimana yang Allah sebutkan dalam Al-Quran,

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa” (QS Al Baqarah : 177)

Semoga kita semua dapat menjalankan ibadah sunnah lainnya. Semoga Allah menggolongkan kita sebagai hamba-Nya yang senantiasa beribadah, mengikuti dan menjalankan sunnah Rasul dan melaksanakan apa yang menjadi syariatnya.

No comments:

Post a Comment